Kamis, 24 Mei 2012

apa mungkin?

ku memandang entah kemana, tidak menentu pandanganku
ku terduduk lesu tanpa sebab
kuhirup udara lalu kulepaskan
ku menutup mataku dan berkata dalam hati

apa arti semua ini?


tak terasa sebutir air mata menetes di pipiku
karena mengingat semua perlakuanmu padaku

kau datang kepadaku dengan tingkahmu yang membuatku luluh
lalu kau pergi meninggalkanku
aku mencoba untuk move on
lalu kau kembali datang kepadaku
lagi-lagi kau membuatku luluh
yang tak kusadari itu hanya omong kosong
kau bertingkah manis
yang tak kusadari mungkin itu hanya untuk menjatuhkanku
ku kembali luluh atas tingkahmu
lalu kau pergi, meninggalkan harapan padaku.

kau pikir kau siapa?

aku bukan gubuk yang hanya kau singgahi jika hujan turun
lalu pergi meninggalkan gubuk itu saat matahari kembali muncul
aku bukan mainan rusak yang ditinggalkan untuk mainan baru

aku punya perasaan, aku juga punya kesabaran. tetapi semua itu memiliki batas.


aku berjanji pada diriku agar tidak luluh kembali akan dirimu
aku berjanji pada diriku untuk bisa menjauhimu
aku berjanji pada diriku untuk bisa melupakanmu

tapi apa mungkin aku bisa?

Rabu, 23 Mei 2012

diam

aku diam bukan berarti aku tidak perduli
aku diam bukan berarti aku tak tahu
aku diam bukan berarti aku takut
aku diam bukan berarti aku tidak menangis
aku diam bukan berarti aku tidak berfikir
aku diam bukan berarti aku tidak memiliki ekspresi
aku diam bukan berarti aku lemah atau tidak bisa melawan.

terkadang aku berfikir, lebih baik aku terdiam tidak mengatakan apa-apa, dari pada aku mengatakannya tetapi tidak ada seorangpun yang mendengarkanku, tidak ada seorangpun yang memperhatikanku, tidak ada yang memperdulikanku. lebih baik aku terdiam, daripada aku mengatakan semua yang ada di hatiku lalu menyesalinya.






"Silence is a girl's loudest cry. You'll know she's really hurts when she starts ignoring you" -Drake


mungkin semua orang melihatku terdiam, tetapi tidak seorangpun tahu kalau aku teriak sekencang yang aku bisa di dalam hatiku.
belajarlah peka terhadap perasaan orang, walaupun mereka tidak menunjukkannya dalam ekspresi wajah. pekalah terhadap hatinya.

-Della Rachmasari